Pada pertengahan Nopember 2021, Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga menggelar monitoring Emis (Education Management Information System) kepada guru Pendidikan Agama Islam SD, SMP, dan SMA/SMALB/SMK se-Kota Salatiga. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman, S.Ag, M.S.I yang didampingi Yunita Fitriani, S.I.Kom, Analis Humas dan Protokol, melakukan kegiatan monitoring Emis secara langsung kepada Guru Pendidikan Agama Islam SMK Negeri 3 Salatiga pada Senin (22/11/2021).
Dalam kegiatan monitoring tersebut, ada beberapa hal yang patut dicatat. Selain untuk memastikan tentang kesesuaian data yang telah dikirim oleh GPAI melalui aplikasi Emis, kelengkapan berkas-berkas guru PAI yang sudah sertifikasi, mengetahui pembelajaran guru PAI serta sistem penilaian terhadap peserta didik, juga untuk mendengar secara langsung aspirasi dan masukan dari guru PAI dalam melakukan pembelajaran di sekolah.
Pada kesempatan itu, Taufiqur Rahman, menghimbau agar guru PAI, selalu mendampingi siswa-siswinya dalam kegiatan keagamaan di sekolah. Salah satu contohnya Mabit (Malam Bina Iman dan Taqwa) yang sering diikuti oleh siswa-siswi beragama Islam yang tergabung d alam Rohani Islam (Rohis).
“Jika yang mengisi materi pembinaan Rohis dari kalangan guru Agama Islam, In SyaAllah masih dalam kendali kita. Tapi jika yang mengisi dari luar dan belum dikenal sebelumnya , khawatir diberikan gemblengan ke arah radikalis. Padahal saat ini , Kementrian Agama sedang gencar-gencarnya mesosialisasikan penanaman moderasi beragama di sekolah,” ungkap Taufiqu Rahman penuh harap.
Himbauan dari Kepala Kantor Kementerian Agama tersebut disampaikan dalam rangka untuk mengantisipasi masuknya faham radikalisasi di sekolah. Karena beberapa waktu lalu di daerah lain , ada kegiatan mabit Rohis yang tidak mendapat pendampingan dari guru Pendidikan Agama Islam.
“ Kita sangat mendukung kegiatan kegamaan di sekolah termasuk mabit. Karena pada dasarnya melalui mabit tersebut dapat membina ruhiyah, melembutkan hati, membersihkan jiwa, dan membiasakan anak untuk beribadah (khususnya shalat tahajjud, dzikir, tadabbur dan tafakkur),”tegas Taufiqu Rahman panjang lebar.
Disamping itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, juga mendukung langkah SMK Negeri 3 Salatiga daam kegiatan pesantren ramadhan bagi siswa-siswi yang beragama Islam dengan menjalin kerja sama dengan beberapa pondok pesantren yang berada di lingkungan sekolah. Setiap tahun sebelum pandemi covid 19, siswa-siswi SMKN 3 Salatiga mengikuti kegiatan pesantren ramadhan dengan menginap di tujuh pondok pesantren. Diantaranya Ponpes Al Anwar, Ponpes Sunan Giri, Ponpes Al Hijrah, Ponpes Hidayatul Mubtadiin, Ponpes Ittihadul Asna, Ponpes Astain dan Ponpes Darul Muhajirian yang kesemuanya lokasinya berdekatan dengan SMKN 3 Salatiga.
“ Kita sangat mendukung kegiatan keagamaan yang dilakukan sekolah. Justru semakin banyak kegiatan agama di sekolah semakin baik , peserta didik mendapat pelayaanan pendidikan agama dari sekolah. Tapi guru Agama Islam harus ikut mendampinginya, “ pesan Taufiqur Rahman penuh kesantunan. (Dulhadi)