Salatiga — Dalam rangka memperingati Hari Kartini 2021, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga mengikuti Kegiatan Webinar Nasional dengan tema Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), Rabu (21/04) Acara yang diselenggarakan DWP Kemenag RI tersebut dilaksanakan melalui aplikasi Virtual Zoom Meeting dengan mengundang Ketua DWP Unsur Pelaksana, DWP PTKN, DWP Kanwil Kemenag Provinsi, DWP Kankemenag Kab/Kota, DWP UPT Asrama Haji, DWP BDK dan Balitbang se Indonesia.
Bertempat di Aula Kankemenag Kota Salatiga, tampak hadir Ketua DWP Kankemenag Kota Salatiga, Hj. Qiqi Taufiqur Rahman, pengurus serta anggota sejumlah 15 orang, mengikuti kegiatan Webinar Nasional secara virtual dengan tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19. Kegiatan bertemakan korupsi tersebut menghadirkan sejumlah narasumber Ganjar Laksamana, pakar Hukum Pidana UI dan Maria Kresentia, direktur SPAK. Adapun keynote speaker adalah Lili Pintauli Siregar, Wakil Ketua KPK dan Farikhah Nizar Ali, Ketua DWP Kemenag RI.
Kegiatan diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al Quran, doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars DPW serta Kita Kartini. Untuk Laporan kegiatan disampaikan oleh Ketua DWP Kemenag RI, Farikhah Nizar Ali kemudian dilanjutkan sambutan dan arahan dari Penasehat DWP Kemenag RI, Eny Yaqut Cholil dan sambutan dari Menteri Agama RI Yaqut Cholis Qoumas melalui tayangan video.
Dalam sambutannya, Gusmen menyampaikan bahwa gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) adalah gerakan strategis untuk mencegah korupsi dan memiliki dampak besar bagi keberlangsungan bangsa Indonesia. Gerakan SPAK membutuhkan peran perempuan dalam mencegah korupsi. Perempuan berperan penting dalam menanamkan nilai pada anak, kebajikan yang datang dari seorang ibu. Melalui ib, nilai kebajikan dan moral dapat diinternalisasikan kepadagenerasi penerus. “Melalui SPAK, saya berharap perempuan Kementerian Agama dapat mendidik dan memberikan contoh sejak dini kepada generasi muda terkait perilaku yang merusak seperti korupsi karena korupsi tidak sejalan dengan nilai agama.” Papar Gusmen.
Sejalan dengan semangat baru Kementerian Agama yaitu perbaikan tata birokrasi yang transparan, Eny Yaqut menginginkan semua perempuan Kementerian Agama menjadi agen atau juru bicara yang menyuarakan gerakan anti korupsi. Eny Yaqut Cholil menghimbau semua perempuan untuk mendukung gerakan SPAK, karena ibu mempunyai peran yang besar dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran kepada lingkungan terkecil yaitu keluarga. (Humas/Fitri-Khusnul)