Salatiga — Kakankemenag Salatiga menghadiri kegiatan “Launching Program Yanbu’a di MI Ma’arif Pulutan” di MI Pulutan pada Rabu (21/09). Program Yanbu’a adalah suatu metode pembelajaran membaca, menulis dan menghafal Al-Qur’an yang diadopsi dari Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an, Kudus. Cara membacanya langsung dengan tanpa mengeja, cepat, tepat, benar dan tidak putus-putus, sesuai dengan makhorijul huruf dan ilmu tajwid.
Dalam kesempatan tersebut, hadir secara langsung pengasuh Pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Kudus, KH. M. Ulil Albab Arwani Al-Hafidz untuk meresmikan program Yanbu’a. Sebelumnya beliau menyampaikan beberapa keutamaan mempelajari Al-Qur’an yaitu Al-Qur’an merupakan kitab yang paling utama, Al-Qur’an merupakan mukjizat Nabi Muhammad yang paling agung dan Al-Qur’an menjadikan hidup bahagia serta Al-Qur’an sebagai pembersih hati. “Sebelum mempelajari Al-Quran, kita harus mengenalnya terlebih dahulu. Ada ungkapan, tak kenal maka tak saying. Maka pahamilah dulu fadhilah Al-Qur’an, buka hati, kemudian mulailah membacanya, memahami ayat demi ayat, lalu mengamalkannya.” Jelas beliau.
Kakankemenag Kota Salatiga dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada keluarga besar MI Pulutan sudah memilih metode Yanbu’a dalam program tahfidz. “Belajar Al-Qur’an harus kepada ahlinya, harus bersanad agar tata cara baca Al-Qur’an sesuai dengan yang diajarkan. Jangan belajar melalui youtube, belajarlah kepada guru yang bersanad. Teruskanlah memahami makna dan tafsirnya agar isi Al-Qur’an bisa didapatkan dan diamalkan” tutur beliau. Ditambahakan Taufiq, program yang mulia ini harus mendapat dukungan dari semua pihak baik dari stakeholder internal maupun eksternal.
Sementara itu Kepala MI Pulutan, H. Abdul Basith memohon ijin dan doa restu dari para wali murid dan semua pihak terkait supaya pembelajaran berjalan dengan lancar. Dukungan dari wali murid juga sangat dibutuhkan untuk mensukseskan pembelajaran yanbu’a. (Humas/YF)