Salatiga — Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga menerima kunjungan kerja dari Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon. Dikemas dalam Studi Banding Harmony Award, rombongan yang dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon, Dr. H. Moh Ahsan, M.Ag ingin mengetahui bagaimana kehidupan kerukunan umat beragama di Kota Salatiga sehingga dinobatkan menjadi kota ter-toleran se-Indonesia.
Rombongan sejumlah 35 orang terdiri dari Kasubbag TU, Kepala KUA dan Penyuluh, serta pejabat struktural dan fungsional, tiba di Kantor Kemenag Salatiga pukul 07.00 WIB, Senin (29/11) disambut dengan hangat oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman, S.Ag, M.SI beserta Ketua Dharma Wanita Persatuan dan segenap jajaran.
Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Kankemenag Kota Cirebon, Moh Ahsan bahwa tujuan studi banding ke Kota Salatiga ini selain ingin mengetahui “rahasia” Kota Salatiga sebagai Kota Tertoleran juga ingin mempelajari bagaimana penanganan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga kedamaian dan toleransi serta saling menghargai bisa terjaga.
“Hasil Studi Banding Harmony Award ini akan kami jadikan acuan dan diaplikasikan di lingkungan Kankemenag Kota Cirebon,“ kata Moh Ahsan
Lebih lanjut Moh Ahsan mengatakan dari taaruf dan silaturahmi, orang Sunda itu punya filosofi persaudaran yang holistik. “Tercermin pada ungkapan batur salembur, batur sadapur, batur sasumur. Artinya, kurang lebih, kita bersaudara karena kita hidup di tatar yang sama, menikmati makanan serupa dari sumber yang sama, dan memanfaatkan sumber daya alam yang sama. Jadi, ayo kita saling-sokong dan saling-bangun. Jangan gaduh.” lanjut Moh Ahsan.
Acara Studi Banding dilanjutkan pemaparan materi oleh dua narasumber yaitu Ketua FKUB, Drs. KH. Noor Rofiq dengan materi tentang FKUB Salatiga dan Kepala Kakankemenag Kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman, S.Ag. M.S.I dengan materi tentang Peran Kemenag Dalam Merawat Keberagaman Di Kota Salatiga Sebagai Kota Tertoleran seIndonesia. Acara diskusi panel dipandu oleh Kasi Bimas Islam, H. Nurcholis, M.Pd.I selaku moderator. Antusias peserta saat mengajukan pertanyaan membuat acara semakin menarik. Beberapa pertanyaan yang diajukan antara lain rahasia Kota Salatiga bisa memperoleh predikat Kota Tertoleran, bagaimana penanganan konflik agama, serta sinergitas Pemerintah Kota, FKUB, dan Kemenag dalam merawat kerukunan umat di Salatiga.
Sebelumnya, rombongan Kankemenag Kota Cirebon disambut meriah oleh tampilan Tim Yel-Yel yang beranggotakan ASN Kemenag Salatiga. Yel-Yel kebanggaan Kemenag Salatiga tersebut selalu disajikan saat mendapat kunjungan tamu spesial, karena itu merupakan bentuk penghormatan keluarga besar Kemenag Salatiga kepada tamu yang berkunjung. (Humas/Fitri-Khusnul).