Reproduksi berasal dari kata re yang berarti kembali dan produksi yang memiliki arti membuat atau menghasilkan, jadi reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup. Kesehatan Reproduksi (kespro) adalah Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi (Mengutip dari; Konferensi International Kependudukan dan Pembangunan, 1994) EDUKASI mengenai Kesehatan Reproduksi (Kespro) sangat penting diberikan pada calon pengantin (Catin) khusunya pasangan yang akan menikah. Pasalnya, jika pengetahuan seperti ini belum diperoleh, dikhawatirkan akan terjadi hal negatif. Misalnya, seperti pernikahan dini bahkan melahirkan sebelum tepat usia
Karena pentingnya masalah tersebut, maka KUA Kec. Tingkir Kota Salatiga bekerjasama mengadakan kegiatan Pembinaan dan penyuluhan Kesehatan reproduksi Bagi Calon pengantin. Kegiatan Tersebut dilaksanakan pada tanggal 17 November 2016 di Ruang Nikah KUA Kec Tingkir Kota Salatiga. Dengan di hadiri sekitar 10 calon pengantin atau 20 orang kegiatan pembinaan tersebut berjalan dengan lancar. Banyak peserta yang antusias melakukan Tanya jawab dalam kegiatan tersebut, terutama calon pengantin wanita.
Pemateri dari Puskesmas Tingkir, dr Ester, menyampaikan bahwa kesehatan reproduksi didefiniskan sebagai kondisi sehat secara fisik, mental dan sosial. Bukan saja terbebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan fungsi, sistem dan proses reproduksi manusia untuk melanjutkan keturunan saja namun kesehatan reproduksi calon pengantin (Catin) dapat diartikan sebagai keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial seorang calon pengantin (Catin). Bukan hanya sebatas terbebas dari kehamilan yang yang tidak di inginkan, aborsi yang tidak aman, penyakit menular seksual (PMS), ataupun HIV dan AIDS, serta bentuk tindak kekerasan dan pemaksaan seksual.
Sementara itu Kepala KUA Kec. Tingkir dalam sambutannya menyoroti banyaknya catin yang belum mengenal dan memahami arti pentingnya kesehatan reproduksi di satu sisi dan di sisi lain mereka harus menikah. Namun Remaja pada umumnya dan pasangan calon pengantin pada khususnya tidak boleh sepenuhnya di salahkan, karena orang-orang yang berada di sekelilingnya tidak memberikan informasi yang benar dan bertanggung jawab seputar kesehatan reproduksi pada mereka. Sudah saatnya orang termasuk lembaga pemerintah seperti KUA dan PUSKESMAS memberikan dan membuka akses pendidikan kesehatan reproduksi dan kesehatan seksualitas terutama pada para remaja dan calon pengantin. Bukan saatnya lagi memperdebatkan pantas dan tidak pantas. monic