Salatiga – Tokoh Agama sangat berperan penting dalam mensosialisasikan pencegahan covid-19 di berbagai daerah. Penerapan protokol kesehatan dan perubahan perilaku di masa New Normal atau Adapatasi Kebiasaan Baru (AKB) ini harus dilakukan oleh semua pihak seperti tenaga kesehatan, pemerintah, masyarakat, pengusaha dan tak terkecuali oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Menurut Kepala Kankemenag Kota Salatiga, H Nurudin, tokoh agama merupakan bagian penting dari gugus tugas covid-19. Peran pentingnya yaitu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pencegahan covid-19. Dalam penyampaiannya, biasanya tokoh agama membahasakan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, sebagai ibadah, sebab mengandung unsur kemaslahatan untuk menjaga kelangsungan hidup.
Hal tersebut disampaikan pada kegiatan Forum Group Discussion Tingkat Polres Salatiga tentang Peran Tokoh Agama dalam Penanganan Covid-19 di Pendopo Polres Salatiga, Selasa (15/12). “Karena menggunakan pendekatan agama dan budaya, masyarakat akan lebih lebih mudah memahami dan tertarik menjalankan nasihat tokoh agama. Contohnya, dengan menggunakan ayat pada Kitab Suci, sunah nabi, dan kisah para ulama dengan menggunakan bahasa dan istilah masyarakat setempat untuk mengajak mereka menjalankan pola hidup sehat.” Jelasnya.
Pada forum yang sama, Wakalpores Salatiga, Kompol I Ketut Tutut dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam dua hari terakhir Kota Salatiga mengalami lonjakan kasus covid-19 yang signifikan. Dia berharap menjelang penerapan vaksin, angka penyebaran covid-19 di Kota Salatiga bisa ditekan, salah satunya dengan memanfaatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai agen penangan covid-19. “Tokoh agama dan tokoh masyarakat berkontribusi dalam meminimalisir penyebaran covid-19. Hal ini bisa dilakukan dengan sosialisasi 3M kepada masyarakat dan memberi himbauan serta pemahaman untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan bahasanya sendiri” jelasnya.
Lebih lanjut, turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Hj Siti Zuraidah sebagai narasumber. Beliau menyampaikan situasi terkini perkembangan kasus covid-19 di Salatiga. “ Saat ini sifat virus sudah 10 kali lebih ganas dan kecepatan 20 kali lipat, maka dari itu paling tidak 80% dari masyarakat Kota Salatiga harus mematuhi protokol kesehatan, supaya angka penyebaran virus bisa ditekan” ungkapnya. Beliau juga menginformasikan bahwa tanda paling khas dari gelaja covid-19 adalah tidak bisa mencium bau atau menurunnya indra penciuman, dan hal paling utama yang bisa melawan virus tersebut adalah imun, maka dari itu kita harus menjaga kekebalan imun kita. Terkait dengan tokoh agama beliau menyampaikan bahwa tokoh agama adalah role model. “Bahasa agama diperlukan oleh masyarakat yang sedang mengalami krisis, tegang, dan bimbang. Oleh karena itu, kehadiran para tokoh agama saat pandemi Covid-19 sangat diperlukan” pungkasnya.
Kegiatan yang diadakan oleh Polres Salatiga ini dihadiri oleh Ketua FKPM (Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat), Ketua RT/RW se-Kota Salatiga, Paguyuban Pasar Margorejo, Senkom Mitra Polri, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di Kota Salatiga. (Khusnul, Fitri)