Salatiga — Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Salatiga, Heni Mulyani, malakukan Penandatanganan MOU kegiatan edukasi calon pengantin untuk pencegahan stunting dalam persiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Bertempat di Aula Kantor Kemenag Kota Salatiga, kegiatan dihadiri oleh Kepala Kemenag Kota Salatiga, Kasubag TU, Kepala DP3APPKB, Kepala KUA, Penyuluh dan Humas, Jum’at (8/4/22).
H. Taufiqur Rahman sangat mengapresiasi pelaksanaan MOU ini karena menurutnya seiring dengan perkembangan yang terjadi saat ini kita harus terus memperbaharui cara kita dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait isu stunting dalam upaya menyukseskan pembangunan.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya MOU ini karena memang kita harus terus memperbaharui informasi kepada masyarakat seiring dengan perkembangan yang terjadi saat ini terkait isu stunting”. terang Taufiq.
Lebih lanjut Taufiq menambahkan bahwa selama ini Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga melalui Kantor Urusan Agama (KUA) sudah menjalankan program bimbingan perkawinan kepada remaja, calon pengantin, dan kepada keluarga. Materi yang disampaikan antara lain tentang mewujudkan keluarga sakinah, mawadah, warahmah, materi kesehatan reproduksi, termasuk mengelola keuangan keluarga. Ke depan, materi ini akan diperkuat dengan pemahaman tentang pencegahan stunting.
Sebelumnya dalam sambutannya Kepala DP3A PPKB Kota Salatiga, Heni Mulyani mengatakan untuk menurunkan angka stunting di Kota Salatiga sangat dibutuhkan komitmen dan dukungan semua pihak. Baik dari lintas sektor maupun antar lembaga, antarinstansi vertikal, dan masyarakat.
“Perlu kerja keras menjalankan seluruh program promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dalam menurunkan angka stunting di Kota Salatiga,” ujar Heni Mulyani. Selanjutnya Heni Mulyani meminta, agar intervensi pencegahan stunting tak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan. Namun, dilaksanakan pula oleh sektor yang lain, karena tingkat keberhasilan penurunan angka kasusnya juga sangat dipengaruhi oleh sektor nonkesehatan. Termasuk membangkitkan pemahaman serta kepedulian masyarakat, untuk mengoptimalkan perannya dalam upaya penanggulangan stunting.
.“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkomitmen dalam mendorong percepatan penanganan masalah stunting,” tuturnya.
Dengan disaksikan Kasubag TU, Kepala KUA dan undangan yang hadir penandatangan MoU tersebut berjalan dengan lancar dan aman.(Humas/Khusnul-Fitri).