Seksi pendidikan madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga melaksanakan kegiatan rapat koordinasi sebagai langkah evaluasi terhadap penyelenggaraan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) MTs tahun 2016 di wilayah kota Salatiga (22 April 2016).
Kegiatan rakor evaluasi tersebut dihadiri oleh hampir seluruh elemen yang mewakili lingkungan madrasah formal MTs sekota Salatiga, antara lain para kepala madrasah tsanawiyah negeri-swasta, para guru bidang study yang diujikan. Juga pengawas madrasah, kasi pendidikan agama dan keagamaan Islam, kasi penmad dan kepala kantor kementerian agama Kota Salatiga.
Dalam laporannya, kasi Penmad, Retno Worowidati, menyampaikan bahwa dalam penyelenggaran suatu kegiatan, khususnya UAMBN harus memenuhi unsur 4P yakni : perencanaan, Pelaksanaan, pelaporan dan pengiriman laporan. Adapun yang harus melaksanakan ujian susulan adalah di MTs NU dan MTsN, yang masing-masing 3 orang peserta/ siswa. Yang patut dibanggakan adalah adanya pencapaian prestasi diraihnya nilai 100 untuk mapel aqidah akhlaq oleh ananda Nisa Urribah (siswi MtsNegeri). Atas prestasi tersebut diharapkan ada penghargaan khusus terhadap siswi tersebut agar semakin memacu yang bersangkutan untuk meningkatkan prestasinya.
Pada kesempatan ini pula, ketua panitia pelaksana, Saefudin yang juga pengawas madrasah menyampaikan evaluasi singkat terhadap pelaksanaan UAMBN tahun ini. Meski hal ini sebenarnya tabu untuk diungkapkan, namun karena ini menyangkut evaluasi tentu menjadi relevan untuk disampaikan karena diharapkan agar pada saat yang akan datang tidak terulang kembali. Masalah yang dimaksud adalah persediaan logistik ( konsumsi panitia). Namun untuk hari terakhir telah tercukupi dengan baik.
Sementara Kepala Kankemenag, Wuryadi, berpesan agar apabila ada anak yang tidak berangkat mestinya hari itu juga dilacak keberadaannya, sehingga saat pelaksanaan pengawas dan panitia peyelenggara tau. Maka satu jamsebelumnya diperiksa keberadaan anak tersebut, sudah ada belum atau sudah lengkap ataukah belum. Apabila sudah bel masuk diusahakan anak sudah benar-benar masuk ruangan. Akan lebih baik lagi apabila dapat diupayakan sebelum anak ujian disediakan sarapan terlebih dahulu bagi para peserta untuk menjaga stamina dan kebugaran anak agar lebih siap untuk mengerjakan soal-soal ujian.
Dalam rapat itu dilaporkan pula hasil UAMBN MTs tahun 2016 yakni Yasinta : jumlah peserta 10 siswa, lulus 5, tidak lulus 5 (50%), Al Madina : 8 siswa lulus 4, tidak lulus 4 (50%), Pancasila : 24 siswa lulus 22, tidak lulus 2 (92%), NU : 82 siswa lulus 26, tidak lulus 56 (32%) dan MTsN : 256 siswa lulus 256, tidak lulus 0 (100%).
Kecuali itu terungkap pula dalam raat tersebut beberapa keluhan sekaligus usulan dari para guru yakni adanya permohonan akan adanya bedah visi kisi pelajaran, kisi-kisi kurang spesifik, lembar jawab terlalu tipis sehingga siswa takut kalau dikoreksi kertas jadi rusak dan agar ada tindak lanjut untuk hasil nilai UAMBN siswa. (Nurcholis-pakis/ monic)