Salatiga — FKUB Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, FKUB Kota Salatiga dan IAIN Salatiga menyelenggarakan Kegiatan Sarasehan Pemberdayaan Potensi Daerah dan Percepatan Moderasi Beragama untuk Indonesia Tangguh Indonesia &Tumbuh, Rabu (29/09). Bertempat di Auditorium Gedung B IAIN Salatiga, sarasehan digelar secara daring dan luring.
Sarasehan se Eks Karesidenan Semarang ini merupakan perhelatan ke-3 yang diadakan di Jawa Tengah setelah Eks Karesidenan Pati dan Rembang. Kegiatan dihadiri oleh Ketua FKUB Jawa Tengah, Kabbag TU Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah mewakili Kakanwil, Kesbangpol Jawa Tengah, Kakankemenag Kota Salatiga, Ketua FKUB Salatiga dan Rektor Universitas Wahid Hasyim. Hadir secara virtual, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan sambutan dan arahan.
Kakankemenag Kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman dalam sambutannya menyampaikan moderasi dalam beragama dapat terlihat melalui 4 indikator diantaranya komitmen kebangsaan yang kuat, sikap toleran terhadap sesama, memiliki prinsip menolak tindakan kekerasan baik secara fisik maupun verbal serta menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat Indonesia yang sangat beragam. Disampaikan pula, bahwa saat ini Kankemenag Kota Salatiga sedang melaksanakan Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama bagi ASN Kankemenag Kota Salatiga yang dilaksanakan secara bertahap.
Ketua FKUB Salatiga Noor Rofiq menyambut kehadiran peserta se eks karisidenan Semarang ke Kota Salatiga sebagai Kota Tertoleran se Indonesia. “Kota Salatiga meskipun tidak begitu luas, tapi dihuni oleh orang-orang dari beragam jenis budaya, agama, suku, ras dan etnis. Ada 6 agama yang dianut masyarakat Salatiga, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Meskipun hidup dalam perbedaan, masyarakat Salatiga menjunjung tinggi tolerasi dan kerukunan umat bergama.” Jelas Noor Rofiq.
Ditambahkannya pula, hadirnya Universitas Kristen Satya Wacana dan IAIN Salatiga yang menerima mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia dengan ragam suku, etnis, agama dan budayanya, menjadikan Salatiga sebagai Kota yang dikenal dengan Indonesia Mini.
Pada kesempatan yang sama, Kabbag TU Kanwil Kemenag Provinsi Jateng, H. Fajar Adhy Nugroho menyampaikan bahwa FKUB dan Kemenag harus memberdayakan Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Pemuda dalam membangun moderasi beragama. “Salah satu kunci semangat baru dalam mengelola Kementerian Agama oleh Menag RI Yaqut Cholil Qoumas adalah penguatan moderasi beragama, dan persaudaraan. Hal tersebut sejalan dengan misi Kemenag tentang memperkuat moderasi dan kerukunan umat beragama dan tertuang dalam agenda pembangunan 4 RPJMN 2020-2024, salah satunya adalah memperkuat moderasi beragama. Maka dari itu, marilah kita mendukung apa yang menjadi program Kemenag tersebut untuk Indonesia yang tangguh dan Indonesia yang tumbuh ”jelas Fajar. (Humas/Fitri-Khusnul)