Salatiga — Lolos WBK, Kankemenag Kota Salatiga mulai dijadikan tempat untuk studi tiru, studi banding, dan studi referensi dari berbagai satker yang ingin belajar tentang pembangunan Zona Integritas (ZI). Jumat (17/12), Kankemenag Kota Salatiga menerima kunjungan dari Kankemenag Kabupaten Cirebon dalam rangka Studi Banding/Studi Referensi ZI. Kepala Kankemenag Kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman bersama Ketua DWP dan segenap jajaran menyambut hangat kedatangan Kepala Kankemenag Kabupaten Cirebon, H. Rosidi Rido beserta rombongan.
Menjadi kewajiban bagi segenap keluarga besar Kankemenag Kota Salatiga untuk menyambut setiap tamu yang berkunjung. Yel-Yel kebanggaan Kankemenag Kota Salatiga kembali ditampilkan untuk menyambut kedatangan rombongan Kankemenag Kab. Cirebon. Meskipun hujan, tak menyurutkan semangat tim yel-yel beraksi di depan tamu istimewa. Rombongan kemudian diarahkan masuk ke dalam Aula Kantor untuk mengikuti kegiatan seremonial dan paparan dari Kepala Kantor.
Acara diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan 5 Nilai Budaya Kerja, dan pembacaan ayat suci Al Qur’an. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Kakankemenag Kabupaten Cirebon dan sambutan Kakankemenag Kota Salatiga sekaligus pemaparan materi ZI. Dalam sambutannya, Kepala Kankemenag Kabupaten Cirebon menyampaikan apresiasi terhadap sambutan hangat seluruh pegawai Kankemenag Kota Salatiga. Beliau juga mengutarakan maksud dan tujuan berkunjung ke Salatiga, yaitu ingin menggali informasi, memperluas khazanah wawasan dan ilmu terkait dengan pembangunan Zona Integritas.
Pada kesempatan tersebut, H. Taufiqur Rahman mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan Kankemenag Kabupaten Cirebon yang memilih Salatiga sebagai tempat untuk menimba ilmu. Dalam paparan yang disampaikan, beliau mengungkap strategi dalam membangun ZI. “Bahwa hal terpenting dari semua ini adalah komitmen seluruh pegawai untuk bersama-sama membangun ZI. Kemudian setelah itu terbangun, baru kita memberi ornamen-ornamen untuk melengkapi persyaratan mendapat predikat WBK” jelasnya.
H. Rosidi Rido terkesan dengan paparan yang disampaikan H. Taufiqur Rahman. Dikatakannya beliau terinspirasi dengan manajemen strategis yang diterapkan di Kankemenag Kota Salatiga dengan manajemen planning, fluctuating, dan controlling. “Saya melihat ada kekompakan antara top leader, middle leader, dan executor sehingga ide mengalir. Top leader adalah Kepala Kantor, middle leader adalah Kasubbag TU dan Kasi/Gara, sedangkan executor adalah pelaksana. Jadi disini ide dari top leader ditangkap oleh middle kemudian dikemas menjadi program yang luar biasa yaitu program ZI yang menjadi program Kemenag pusat.” ungkapnya.Lebih lanjut beliau berharap Kankemenag Kota Salatiga dapat merawat predikat ini dan beberapa referensi yang didapat di Salatiga akan diaplikasikan ke Kankemenag Kabupaten Cirebon. (Humas/Fitri)