Pemerintah telah mengijinkan berbagai kegiatan sosial di luar rumah untuk dilakukan kembali setelah sekian lama dibatasi baik dengan skala besar maupun kecil. Awalnya kebijakan ini disebut new normal, namun karena terdengar asing dan rentan disalahpahami masyarakat awam, maka dibuatlah istilah baru yang lebih familiar yaitu Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Dalam rangka memberikan wawasan terkait dengan Adaptasi Kebiasaan Baru, TPQ Asy Syifa' Pulutan Salatiga mengadakan Seminar dengan Tema Penerapan Adab Kebiasaan Baru (AKB) di Era Pandemi Covid-19 di Lingkungan TPQ Asy Syifa' Pulutan Salatiga, Ahad (27/12). Bertempat di TPQ Asy Syifa’ Pulutan, kegiatan diikuti 35 peserta dar unsur Guru di TPQ Asy Syifa' Pulutan, perwakilan Santri dari Pondok Pesantren Mahasiswa Nurul Madani dan Salafiyah Pulutan, serta perwakilan santri TPQ Asy Syifa' Pulutan.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Salatiga, Murtadho, sebagai pemateri. Beliau menyampaikan bahwa pelaksanaan protokol Covid-19 adalah bagian dari pelaksanaan inti syari’ah Islam. Syariah Islam diturunkan untuk melindungi kebutuhan paling primer dalam kehidupan muslim, yaitu dien (agama), aql (akal), nafs (jiwa), mal (harta), dan nasl (nasab). Dalam hal ini Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di pendidikan non formal (TPQ/LPQ) adalah bagian dari pelaksanaan melindungi jiwa (hifdh al nafs) yang tidak bertentangan dengan hifdh al din. “Dengan bermasker atau mengikuti Protokol Kesehatan maka tidak mengurangi nilai ibadah jika diniati untuk menjalankan hifdh al nafs baik untuk diri sendiri maupun orang lain.” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Saefudin Kolyubi, selaku Direktur TPQ sekaligus Ketua NU Ranting Pulutan dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini. Acara ini diprakarsai oleh panitia seminar dengan ketua panitia Alfi Wibowo. Harapan dilaksanakan kegiatan ini agar dapat bermanfaat dan diterapkan di lingkungan TPQ dan pondok pesantren di Pulutan. Kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. (Murtadho, Fitri)