Salatiga- Kepala Kementerian Agama Kota Salatiga, Fahrudin, berkesempatan menghadiri undangan dalam perhelatan yang dikemas dalam sebuah acara dengan label Ngaji Kebangsaan M engasah Jati Diri Indonesia yang diisilangsung oleh Menteri Agama RI, Luqman Hakim Saefudin, pada Jumat, 20/04/2018 di UIN Semarang.
Beberapa pejabat dan tokoh daerah jawa Tengah ikut hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Gubernur Jawa Tengah, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa, para pejabat dilingkungan Kanwil kemenag Provinsi Jawa Tengah, unsur pejabat di jajaran TNI dan POLRI Jawa Tengah.
Kegiatan tersebut diisi dengan rangkaian acara yang telah dirancang oleh panitia yang diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan, pembacaan ayat suci Alquran, dan dilanjutkan dengan bacaan doa pembukaan.
Penyampaian laporan panitia dilakukan oleh Rektor UIN Semarang, Muhibbin dan dilanjutkan dengan acara ngaji bareng oleh Menteri Agama RI, Luqman Hakim Saefudin.
Dalam uraiannya, menteri Agama menyampaikan bahwa NKRI dengan penduduk yang besar menempatkan agama di tempat yang mulia, yang tidak melepaskan agama dalam kehidupan sosialnya. Indonesia bukanlah Negara agama dan juga bukan Negara sekuler, Indonesia meletakkan agama pada posisi ditengah tidak condong kekanan dan tidak terlalu condong kekiri (moderasi agama).
Ia juga menguraikan bahwa kearifan lokal yang ada di Indonesia selalu merujuk kepada agama, oleh sebab itu kearifan lokal selalu seiring dengan agama. Istimewanya, lanjutnya, NKRI dipandang oleh orang luar negeri sebagai negara relegius yang setiap acara resmi selalu ada acara doa. Keistimewaannya lagi adalah saat ada pejabat yang diambil sumpah jabatan dengan menyebut nama Tuhan.
Hal lain yang membuat Indonesia menjadi Negara yang istimewa adalah dengan dimilikinya pengadilan negeri, pengadilan militer dan juga pengadilan agama. (Eko W/editor :Nurch/monic)