Dewasa ini yang sering kita sebut sebagai era globalisasi, institusi pendidikan formal mempunyai tugas penting untuk menyiapkan dan membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Di dunia persekolahan, guru profesional menjadi faktor utama untuk meningkatkan kualitas SDM anak didiknya. Guru sebagai tenaga profesionalisme memiliki peranan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap anak didiknya agar kelak dapat berguna bagi bangsa dan negara. Guru merupakan pilar utama demi mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencapai pendidikan yang bermutu. Salah satu upaya peningkatan profesionalitas guru diantaranya adalah dengan sosialisasi atau workshop peningkatan kemampuan dan kompetensi bagi guru termasuk didalamnya guru agama katolik di lingkungan kota Salatiga.
Terkait dengan hal tersebut diatas, Bimas Katolik dibawah naungan Penyelengara Bimas Kristen Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, mengadakan kegiatan Workshop peningkatan kompetensi guru pendidikan agama Katolik di aula Sriwedari Hotel Le Beringin Kota Salatiga, tanggal 7–9 mei 2018, yang diikuti oleh seluruh guru agama Katolik se kota Salatiga.
Menurut ASN Penyelenggara Bimas Kristen, Anton Hartoyo, SE, kegiatan yang bertema “Mengembangkan Profesionalitas Guru di Abad 21” tersebut berjumlah 30 orang. Gara Kristen Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, Dwi Kuncoro, S.Th, MPdK, juga menjelaskan bahwa Kegiatan yang diselenggarakan oleh Penyelenggara Kristen Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, mengundang peserta dari guru agama Katolik SD, SMP dan SLTA di kota Salatiga yang menitik beratkan pada pendalaman kurikulum 13.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, H. Muhammad Sholeh Mubin, S,Ag, MH. Selaku nara sumber pada hari ke tiga (09/05) menyampaikan materi tentang peran guru agama dalam mempersiapkan mental siswa dalam masyarakat majemuk, dia juga menjelaskan bahwa guru agama merupakan penentu dasar, bagi para siswa atau muridnya, setelah kedua orang tuanya, dikarenakan dasar pendidikan agama dan karakter anak yang lebih menentukan adalah dari pendidikan keagamaan dari sekolah.(Dwisur/Mnc)