SIDOREJO- Bertepatan dengan Hari Kartini, Kamis- 21 April 2016 Kementerian Agama (Kemenag) Kota Salatiga menyelenggarakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Kartini.
Ditinjau dari kesejarahan RA Kartini berjasa besar bagi para wanita Indonesia, maka tema peringatan Hari Kartini kali ini adalah “Dengan Semangat RA Kartini Kita Tingkatkan Kreatifitas Perempuan Dan Anak Guna Menopang Pembangunan Kepribadian Bangsa”. Menurut Muhammad Miftah, tema ini penting karena kepribadian bangsa yang sedang terpuruk, harus dibangkitkan kembali dengan mengambil peran utama dari perempuan dan anak yang kreatif dan penuh dedikasi.
Kemenag Kota Salatiga mengawali rangkaian kegiatan peringatan Hari Kartini dengan upacara, dilanjutkan dengan penyerahan hadiah keluarga sakinah teladan tingkat Kota Salatiga dan bantuan dari UPZ Kemenag Kota Salatiga. Bantuan ini diperuntukkan bagi Panitia pembangunan Masjid Darussalam Madrasah Aliyah Negeri Salatiga sebesar Rp. 7,5 juta, panitia pembangunan Mushola MIN Kecandran sebesar Rp. 5 juta, dan organisasi masyarakat lainnya.
Dalam upacara peringatan hari Kartini ini, ketua Dharma Wanita Kankemenag Kota Salatiga Nyonya Wuryadi berkesempatan membacakan biografi RA Kartini. Hal ini dimaksudkan agar peserta upacara mampu mengenang kembali sejarah Kartini dalam berjuang mengangkat derajat wanita setara dengan kaum laki-laki.
Usai kegiatan upacara tersebut, kemudian digelar berbagai macam lomba, seperti lomba peragaan busana, membaca puisi dan menghias tumpeng.
Adapun yang dinobatkan sebagai juara 1 keluarga sakinah teladan tingkat Kota Salatiga adalah keluarga KH Ali Zabidi, warga Sidoharjo Kelurahan Cebongan Kecamatan Argomulyo. Sedangkan juara 2 diraih keluarga Harun, warga Krajan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir.
Untuk lomba puisi juara 1 diraih M. Syarifudin Pakis, juara 2 Siti Zulaikhah MI Kumpulrejo 1, dan juara 3 Umi Hani pengawas.
Lomba nasi tumpeng dewan juri memutuskan nilai terbaik 1 diraih oleh regu dari Sekjen, terbaik 2 Gara Bimas Kristen, terbaik 3 Penmad, terbaik 4 Pengawas dan terbaik 5 Pakis.
Guna lebih memeriahkan dan menyemarakkan peringatan ini, panitia memanggil pemain organ tunggal Salmanta (Salatiga Iman dan Taqwa). Sehingga saat waktu luang, warga Kemenag pun bernyanyi dan menari bersama. (Murtadho, S.Ag. Penyuluh Agama Islam)