Salatiga — Sebanyak 84 Guru Sekolah Minggu (GSM) dan 10 Penyuluh Agama Kristen Non PNS menghadiri Kegiatan Pembinaan Guru Sekolah Minggu Gereja-Gereja se-Kota Salatiga. Kegiatan yang diselenggarakan Penyelenggara Bimas Kristen Kankemenag Kota Salatiga tersebut diadakan di Aula Kankemenag Kota Salatiga selama 4 hari.
Kegiatan dibagi menjadi 4 angkatan, masing-masing angkatan diikuti oleh 21 GSM dan 2 orang Penyuluh sebagai pendamping. Angkatan I dilaksanakan pada Hari Rabu (08/09), Angkatan II Hari Kamis (09/09), Angkatan III Hari Rabu (15/09), Angkatan IV (16/09).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, H. Taufqur Rahman hadir sebagai narasumber menyampaikan materi tentang Peran Guru Sekolah Minggu dalam Penguatan Moderasi Beragama. GSM harus mampu menjadi agen dalam penerapan Moderasi Beragama, GSM harus menanamkan nilai-nilai universal ajaran agama bagi murid Sekolah Minggu dan mampu menghargai perbedaan serta membangun sinergitas dengan lembaga keagamaan.
Sementara itu Dwi Kuncoro, Gara Bimas Kristen selaku narasumber berharap dengan adanya kegiatan ini, GSM mampu menjadi teladan yang baik bagi anak didik, terus mengembangkan kompetensi bidang pendidikan di era revolusi industri 4.0 dan jangan terjebak dalam sikap eksklusif.
Sebagai informasi, Sekolah Minggu merupakan pendidikan non formal yang diberikan kepada anak-anak untuk lebih mengenal Tuhan dan mengajarkan anak-anak untuk menjadi pribadi yang berkarakter, mengasihi Tuhan dan sesama manusia. (Kuncoro/Fitri)