Salatiga — Memasuki awal bulan Juni, Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Salatiga kembali menyelenggarakan Pembinaan ASN di Aula Kankemenag Kota Salatiga, Senin (07/05). Kali ini, Seksi Pendidikan Madrasah mendapat giliran bertugas, mulai dari pembawa acara, pembaca lima budaya kerja dan pembaca ayat suci Al Qur'an. Untuk laporan program kerja disampaikan oleh Kasi Pendidikan Madrasah, M. Miftah.
Kegiatan dihadiri oleh Kepala Kankemenag Kota Salatiga, Taufiqur Rahman, para Kasi dan Penyelenggara, Kepala KUA, Kepala MAN, Humas MTsN, Penyuluh Agama Islam, perwakilan ASN dari masing-masing Seksi, serta guru penerima SK. Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan buku khotbah dari alm KH. Saefudin Zuhri kepada Kepala KUA, penyerahan SK Kenaikan Pangkat, SK Mutasi serta penyerahan piagam dan trophy Penyuluh Agama Islam teladan yaitu Idha Anifah dan Muhammad Nabhan.
Pada kesempatan tersebut, Kakankemenag mengucapkan selamat kepada pegawai yang mendapatkan SK Kenaikan Pangkat dan SK Mutasi. Pegawai yang mutasi, diharapkan untuk segera beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. “Syukurilah semua yang terjadi dalam hidup kita, syukur dengan hati, syukur dengan lisan, dan syukur dengan anggota tubuh. Bersyukurlah bahwa saat ini kita ditakdirkan menjadi ASN Kemenag, dimana banyak sekali orang di luar sana yang menginginkan posisi kita saat ini. Wujudkanlah rasa asyukur itu dengan disiplin dalam bekerja dan bekerja dengan sepenuh hati, ikhlas beramal.” Pesan Tauufiq.
PNS adalah sipil tapi bukan sipil biasa, PNS dan P3K merupakan bagian dari ASN. ASN dituntut untuk memahami tugas dan kewajiban, tegak lurus ke atas. “Laksanakan perintah atasan dengan sepenuh hati. Kita harus satu derap langkap dengan menteri. Bagi ASN yang merasa ribet dan tidak nyaman berada di Kemenag, silahkan keluar.” Taufiq menegaskan.
Kemudian menghadapi penilaian Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) oleh Kemenpan RB beberapa bulan yang akan datang, ASN Kankemenag Kota Salatiga harus merubah mindset bahwa paradigma ASN jaman now berbeda dengan ASN jaman dahulu. “Saat ini ASN sebagai pelayan masyarakat harus memberikan pelayanan prima, melayani dengan baik, cepat, ramah, memperlakukan tamu dengan sebaik-baiknya tanpa membeda-bedakan, dan jangan lupa senyum, salam, sapa.” Jelasnya.
Terkait dengan polemik yang berkembang di masyarakat, Kakankemenag menghimbau ASN Kemenag untuk menanggapi polemik pembatalan pemberangkatan haji tahun ini dengan memaparkan fakta dan regulasi yang ada. Pada era post truth seperti saat ini, fakta tidak terlalu berpengaruh terhadap pembentukan opini masyarakat. Maka dari itu, sebagai seorang ASN Kemenag, kita tidak boleh termakan hoax dan menjelaskan kepada masyarakat situasi sebenranya.
“Apabila ada masyarakat yang menanyakan keberadaan dana haji, jelaskanlah bahwa menurut Kepala BPKH Anggito Abimanyu, dana haji ada di sukuk (surat berharga syariah nasional SBSN) dan bank syariah. Bukti amannya, bahwa jamaah boleh menarik setoran awal atau setoran lunas kapanpun.” papar Taufiq. Ditambahkannya pula, ASN Kemenag harus memviralkan KMA 660 Tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji Pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442H/2021M.
Pembinaan Kakankemenag diakhiri dengan informasi tentang peringkat website yang kembali naik, ke peringkat 4. Bulan ini Kakankemenag akan mencanangkan Kemenag Salatiga Menulis. Dimulai dengan pembuatan twibbon “Kemenag Salatiga Menulis”, semua ASN diharapkan untuk menulis kegiatan yang telah dilakukan. (Humas/Fitri-Khusnul)