Berdasarkan program Kelompok Kerja Kepala Raudhotul Atfal ( K3 RA ) dan Ikatan Guru Raudhotul Atfal ( IGRA ) Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, Rabu 10 Februari 2016 mengadakan Pelatihan Kepala dan Guru RA Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, dengan tema Stategi dan Motivasi menjadi lembaga Guru yang profesional, di Aula Pondok Pesantren Al Falah Grogol, Salatiga. Pelatihan Kepala dan guru tersebut diikuti 32 RA se Kota Salatiga dengan sejumlah peserta 150 Kepala dan guru RA se kota Salatiga.
Menurut Ketua Panitia Yatmi, S.PdI dalam laporannya mengatakan tujuan diadakan pelatihan tersebut untuk memberikan ilmu dan pengetahuan kepada Kepala RA dalam mengelola lembaga , agar lembaga yang dipimpin menjadi lembaga yang unggul dan diminati masyarakat. Selanjutnya memberi motivasi dan stategi bagi guru RA se Kota Salatiga agar menjadi guru yang profesional. Dan melalui kegiatan ini memperoleh ilmu yang bermanfat untuk menyambut agenda rutin yaitu PPDB dengan semangat dan keyakinan RA kita menjadi pilihan masyarakat.
Sebagai pemateri Kepala SMK Diponegoro Salatiga Drs. Joko Anis Suwantoro M.PdI menyampaiakn materi Membangun Raudhotul Atfal yang Unggul. Sedang pemateri yang lain Fahrudin Saiful Huda, S.Pd MM dengan tema Motivasi Bekerja Prrofesional Dalam Islam
Pelatihan Guru dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga H. Wuryadi, M.PdI. Dalam sambutnya, ia mengatakan bahwa Guru RA harus mempunyai mimpi. Kepala dan guru RA yang punya mimpi untuk memajukan RA insyaallah kedepannya akan bangkit menjadi lebih baik. Dan Guru RA harus selalu berbenah dan mengasah untuk menimba ilmu yang selalu berkembang.
Ditambahkan pula Profesionalitas guru merupakan bagian terpenting dalam peningkatan pendidikan di Indonesia. Peningkatan mutu guru sangat terkait dengan peningkatan kuallitas pendidikan. Karena mendidik sebagai salah satu tugas guru, adalah upaya membangun Madrasah yang dapat menjadi tulang punggung pembangunan di masa yang akan datang. Dalam mendidik guru harus berinteraksi langsung dengan siswa. Maka untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum, harus berasal dari peningkatan pembelajaran dari guru terhadap siswa. Kwalitas pembelajaran dapat ditingkatkan apabila guru dapat melakukannya, maka guru harus memiliki seperangkat kemampuan yaitu kemampuan pribadi, kemampuan professional dan kemampuan social. Ke tiga kemampuan tersebut akan menjadikan guru lebih professional karena pekerjaan guru adalah pekerjaan professional yang menuntut adanya berbagai persyaratan profesi guru.
Selanjutnya Wuryadi mengatakan kebijakan Kementerian Agama lewat lima budaya kerja yaitu
1. Integritas yaitu Keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik dan benar.
Indikasi positif :
– Bertekad dan berkemauan untuk berbuat yang baik dan benar
– Berpikir positif, arif dan bijaksana dalam melaksanakan tugas dan fungsi
– Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
– Menolak korupsi, suap atau gratifikasi.
2. Profesionalisme yaitu bekerja secara disiplin, kompeten dan tepat waktu dengan hasil terbaik
Indikasi Positif
– Melakukan pekerjaan sesuai kompetensi jabatan
– Disiplin dan bersungguh-sungguh dalam bekerja
– Melakukan pekerjaan secara teratur
– Melaksanakan dan menyelesaiakan tugas tepat waktu
– Menerima reward and punishment sesuai dengan ketentuan
3. Inovasi yaitu menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik
Indikasi positif :
– Selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan berkelanjutan
– Bersikap terbuka dan menerima ide-ide baru yang konstruktif
– Meningkatkan kompetensi dan kapasitas pribadi
– Berani mengambil terobosan dan solusi dalam memecahkan masalah
– Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja secara efektif dan efisien
4. Tanggung jawab yaitu bekerja secara tuntas dan konsekuen
Indikasi positif :
– Menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu
– Berani mengakui kesalahan, bersedia menerima konsekuensi dan melakukan langkah-langkah perbaikan
– Mengatasi masalah dengan segera
– Komitmen dengan tugas yang diberikan
5. Keteladanan yaitu menjadi contoh yang baik bagi orang lain
Indikasi Positif :
– Berakhlak terpuji
– Memberikan pelayanan dengan sikap yang baik, penuh keramahan dan adil
– Membimbing dan memberikan arahan kepada bawahan dan teman sejawat
– Melakukan pekerjaan yang baik dimulai dari diri sendiri.
Khusnul Khotimah
Editor : NC