SALATIGA, Tanggal 22 oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional oleh pemerintah. Santri yang mayoritas dari kalangan NU menyambut gembira. Berbagai kegiatan dilaksanakan untuk menyambut dan memperingati hari santri nasional tersebut. Seperti upacara, apel akbar, pawai atau arak arakan dan lain sebagainya.
Dalam rangka memperingati hari Santri nasional inilah PCNU Kota Salatiga mengadakan Pawai Kirab Budaya. Start pemberangkatan dilakukan di Lapangan Pancasila dengan menempuh rute jalan protokol seperti jalan Letjend Adi Sucipto, jalan Kartini, jalan letjend Sudiarto, jalan Diponegoro, jalan Soedirman, dan jalan soekawati yang merupakan lokasi panggung kehormatan di depan Gedung DPRD Kota Salatiga.
Peserta pawai kirab budaya dari seluruh badan otonom dan semua elemen NU, antara lain dari unsur Madrasah seperti RA, MI, MTS hingga SMK/MA ikut serta. Remaja IPNU dan IPPNU dan untuk ibu2 muda yang tergabung dalam FATAYAT. Unsur Pemuda tergabung dalam ANSHOR dan BANSER. Ibu-ibu tergabung dlm MUSLIMAT. Dari Pencak silat ada Pagar Nusa.Gerakan mahasiswa ada PMII. Dan peserta dari unsur lembaga kesenian LESBUMI mulai dari Rodat, rebana, drumband,drumblak,tari angguk, tari ireng, dll.
Dalam kesempatan itu ketua Tanfidziyah NU kota Salatiga, Zaenuri, menyatakan bahwa kirab budaya ini adalah salah satu bentuk kegiatan untuk menyambut hari santri Nasional sekaligus sebagai momentum penegasan bahwa bentuk negara kesatuan Republik Indonesia merupakan bentuk final dari cita-cita perjuangan di kalangan santri yang dideklarasikan oleh pendahulu kita dengan sebutan Resolusi Jihad dan dicanangkan oleh tokoh dari lingkungan santri-ulama yakni KH. Hasyim Asy’ari.
Nurcholis / monic