Salatiga — Moderasi Beragama terus digalakkan Kementerian Agama di seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali para guru. Dalam hal ini keterlilbatan semua guru dari berbagai jenjang perlu dibudayakan dan digaungkan, termasuk guru Raudhatul Athfal (RA). Bertempat di Balai Kelurahan Cebongan, IGRA Kota Salatiga menggelar kegiatan Moderasi Beragama bagi Guru RA pada Selasa, 6 Desember 2022. Kegiatan diikuti oleh 160 guru RA se-Kota Salatiga, Pengawas Madrasah Hj Musayadah, dan pengurus IGRA.
Hadir Kepala Kankemenag Kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman membuka sekaligus didapuk menjadi narasumber dalam giat tersebut. Taufiq menyampaikan apresiasinya kepada IGRA atas inisiasi digelarnya giat moderasi beragama. Empat indikator moderasi beragama, yaitu cinta tanah air, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi menjadi materi utama yang disampaikan Taufiq.
Sesuai dengan KMA No. 184, Taufiq menyampaikan bahwa setiap guru wajib menanamkan nilai moderasi beragama, penguatan pendidikan karakter, dan pendidikan anti korupsi kepada peserta didik. Penanaman nilai-nilai tersebut bersifat hidden curriculum dalam bentuk pembiasaan, pembudayaan, dan pemberdayaan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya penanaman nilai moderasi beragama, peserta didik diharapkan untuk mengimplementasikan ajaran-ajaran agama dengan tetap menghormati dan menghargai orang lain.
Untuk menambah wawasan dan pemahaman moderasi beragama, IGRA Salatiga menghadirkan instruktur nasional moderasi beragama Kemenag yaitu Dr.Muhammad Choirul Huda. Materi yang disajikan oleh para narasumber tampaknya menarik perhatian para peserta. Terlihat dari awal sampai akhir, para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan. Di penghujung acara, ketua IGRA Titis menyerahkan cinderamata kepada Kakankemenag Kota Salatiga sebagai tanda terima kasih telah berbagi ilmu dan pengalaman kepada para peserta kegiatan. (YF/HA)