Salatiga — Bertempat di Aula Kecamatan Sidorejo, Kepala Kantor Kemenag Kota Salatiga Drs. H. Wiharso, M.M. membuka Penyuluhan Manasik Haji Sepanjang Tahun pada Kamis (24/8) yang dihadiri kurang lebih 145 Jemaah Calon Haji (JCH) estimasi keberangkatan 1445 H/2024 M. Kegiatan ini merupakan program pemerintah dengan tujuan untuk memperdalam pengetahuan manasik haji calon jemaah. Dengan demikian diharapkan bahwa mereka (red: jemaah) benar-benar sudah mempersiapkan bekal ilmu manasik khususnya sebelum keberangkatan.
Kegiatan yang diselenggarakan Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) tersebut tampak dihadiri Kepala Kemenag Kota Salatiga, Plt. Kasi PHU, Kepala KUA Kecamatan Sidorejo dan Kepala KUA Kecamatan Argomulyo Salatiga serta segenap Jemaah Calon Haji yang diundang.
Dalam laporannya Kasubag TU Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga selaku Plt Kasi PHU H. Nurcholis mengatakan ada beberapa tujuan digelarnya manasik haji sepanjang tahun yakni pertama, meningkatkan kualitas pemahaman jamaah terhadap pelaksanaan ibadah haji, kedua, meningkatkan kualitas pelaksanaan ibadah haji dan yang ketiga, yaitu meningkatkan dan mengembangkan materi bimbingan ibadah karena materi ini perlu terus di evaluasi.
Membuka acara H. Wiharso Kepala Kemenag Kota Salatiga, dalam sambutannya menyampaikan tujuan kegiatan dimaksudkan agar jamaah haji mempersiapkan diri dengan berbagai bekal, utamanya pengetahuan atau ilmu yang dimaksudkan agar menjadi jamaah yang mandiri dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji.
“Sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah untuk beribadah haji, Calon Jemaah Haji (CJH) harus dibekali pengetahuan yang cukup terkait dengan pelaksanaan ibadah. Salah satu pembekalan yang diberikan adalah manasik haji, “ tutur Wiharso.
“Manfaat dari program manasik haji sepanjang tahun di antaranya jemaah haji menjadi mandiri karena dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensi jamaah haji,” pungkasnya.
Adapun pemateri manasik haji yaitu Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, Plt. Kasi PHU dan Kepala KUA Argomulyo Salatiga dengan materi antara lain tentang Kebijakan Penyelenggaraan Haji dan Skema Ibadah Haji Ramah Lansia dan Tata Kelola Pembayaran Dam. Dalam kesempatan ini pula, jemaah sudah mulai diminta untuk mengumpulkan dokumen pengurusan paspor seperti KK, KTP dan Akte Lahir dan dalam waktu dekat seluruh dokumen akan diverifikasi petugas untuk meminimalisir data atau dokumen yang kurang sesuai satu sama lain. Sehingga dalam jangka waktu yang dipastikan untuk proses paspor ke Kantor Imigrasi, tidak ditemui kendala lagi.