Solo — Setelah upacara serah terima usai, dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan terhadap jamaah haji oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Pemeriksaan terakhir dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan para jamaah apakah layak terbang atau tidak.
Apabila tidak layak terbang karena lain dan suatu hal seperti terpapar virus covid 19, sakit mata,menderita tubercolosis, dan juga hamil kurang dari usia 14 minggu maka jemaah tidak akan direkomendasikan untuk terbang dan harus ditunda keberangkatannya atau bahkan dipulangkan ke daerah asal.
Selama di Asrama Haji, panitia membagikan paspor dan living cost kepada jamaah. Sebelum menuju Bandara, Jemaah Haji Kloter 37 asal Kota Salatiga, Kab. Purworejo, dan Kab. Semarang menerima pembinaan dari petugas kloter terkait dengan teknis dan informasi pemberangkatan di Gedung Mekah, Asrama Haji Donohudan, mulai jam 22.00 WIB.
Jemaah Haji mengikuti pelepasan oleh panitia embarkasi dan menghadirkan anggota DPR komisi 8 di Gedung Muzdalifah, Asrama Haji Donohudan. Sesaat sebelum keluar dari gedung Muzdalifah, ada pemerikasaan passport oleh petugas imigrasi.
Pada kesempatan yang sama, panitia akan melakukan sweeping tas jemaah untuk memantau barang bawaan jamaah haji. Selang satu jam kemudian, jamaah diarahkan ke gedung Muzdalifah urut sesuai regu dan rombongannya dan sedikit mendapatkan arahan dari petugas kloter.
Dan terakhir, jamaah dipandu oleh petugas untuk memasuki bus menuju bandara sesuai dengan rombongannya tentunya setelah melalui pemeriksaan dokumen paspor oleh petugas imigrasi.Setelah itu, jemaah memasuki bus sesuai dengan arahan dari panitia embarkasi untuk take off jam 03.40 sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Diperkirakan tiba di Bandara King Abdul Aziz Airport Jedah tanggal 29 Juni pukul 12.35 waktu arab saudi dengan nomor flight GIA 6137.(Humas/CC)