Salatiga — Dalam rangka meningkatkan kapasitas dewan hakim dan panitera kegiatan MTQ Tingkat Kota Salatiga Tahun 2022, Sekda Kota Salatiga menyelenggarakan Rapat Pembekalan Dewan Hakim dan Panitera di Ruang Plumpungan Gedung Setda Kota Salatiga Lt. 4, Kamis (10 Maret 2022). Rapat dihadiri oleh Kakankemenag Kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman, Kabag Kesra Pemkota Salatiga, Jumiarto, Kasi Bimas Islam, Kasi Pakis, Pengurus LPTQ dan segenap Dewan Hakim serta Panitera.
Jelang pelakasanaan MTQ tanggal 16 Maret mendatang, Kabag Kesra Jumiarto menyampaikan bahwa berdasarkan hasil audiensi dengan Walikota Salatiga, MTQ Tahun 2022 dapat dilaksanakan di masa pandemi ini dengan menerapkan prokes yang ketat. Kegiatan MTQ juga mendapat rekomendasi dari Gugus Covid Kota Salatiga dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. “Sebagai informasi, untuk pelaksanaan MTQ Tingkat Nasional dilaksanakan mulai bulan Oktober di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Tingkat Provinsi dilaksanakan bulan Mei s.d Juni serta Tingkat Kab/Kota dihimbau untuk dilaksanakan bulan Maret-April. Maka dari itu, MTQ harus segera dilaksanakan pada Bulan Maret, karena Bulan April sudah memasuki bulan Ramadhan. Dari hasil rakor dengan gugus covid kemarin, kegiatan MTQ dinilai memenuhi syarat dari segi jumlah peserta, tempat, teknis acara dan sudah dilakukan assesment, sehingga mendapatkan rekomendasi.” Jelas Jumiarto.
Berbagai persiapan telah dilakukan oleh Sekda Salatiga dan Kemenag/ Pengurus LPTQ demi lancarnya acara. Salah satunya dengan membekali Dewan Hakim dan Panitera dengan materi MTQ yang disampaikan oleh Kakankemenag Kota Salatiga selaku Ketua LPTQ Salatiga. Taufiq yang sudah malang melintang dalam dunia MTQ, didapuk untuk memberikan materi tentang tugas yang harus dilaksanakan oleh dewan hakim dan panitera supaya tidak ada miss communication sehingga lomba dapat berlangsung dengan tertib, lancar dan adil.
“Dewan Hakim MTQ adalah tugas yang mulia karena dapat menemukan kader-kader terbaik. Begitu pula panitera juga merupakan tugas mulia karena dapat menjaga situasi kondusif dan menjaga sirkulasi penilaian. Menjadi dewan hakim bukanlah tugas yang mudah karena selain harus memiliki kompetensi mumpuni, dewan hakim juga harus punya integritas tinggi untuk melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan profesional, bersikap jujur dan adil, dan dapat mengemban amanah dengan sebaik-baiknya.” tegas Taufiq.
Kakankemenag Salatiga yang pernah menjabat sebagai Kasi MTQ di Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah tersebut menjabarkan tugas dewan hakim dan panitera secara detail. Beliau juga melakukan simulasi penilaian supaya ada persamaan persepsi dan visi sesama Dewan Hakim dan Panitera. Pada akhirnya beliau berharap 39 dewan hakim dan 26 panitera dapat menjalankan tugas yang dapat baik, dilancarkan segalanya dan perhelatan MTQ yang sudah vakum 2 tahun ini berlangsung dengan sukses, dapat menghasilkan kader-kader terbaik untuk maju di tingkat regional, nasional, bahkan internasional. (Humas/Fitri-Khusnul)