Salatiga – Bertempat di MI Perwanida, Kelompok Kerja Guru (KKG) Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salatiga mengadakan Kegiatan Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran Berbasis Powerpoint, Selasa (23/03). Sebanyak 26 guru dari 13 MI se Kota Salatiga mengikuti kegiatan tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hadir dalam pembukaan, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Salatiga, H. Taufiqurrahman, Kepala MI Perwanida, Erwin Muthoharoh, Katua KKG MI Kota Salatiga, Humaidi dan Guru Perwanida Muhammad Zaini.
Kehadiran guru tidak bisa tergantikan teknologi, tapi teknologi bisa menunjang kegiatan belajar mengajar, apalagi di masa pandemi covid-19 ini. Keadaan yang tidak memungkinkan guru dan murid melakukan pertemuan tatap muka, membuat guru harus memutar otak mencari cara untuk menyajikan materi pembelajaran yang efektif. Inovasi-inovasi di era teknologi 4.0 terus dilakukan tenagan pendidik untuk mendukung proses pembelajaran, salah satunya dengan menyelenggarakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan pembelajaran dalam jaringan (online). Aplikasi zoom meeting, google classroom, google meeting, whatsapp video call adalah contoh media pembelajaran yang marak digunakan oleh tenaga pendidik. Seiring berjalannya waktu, kehadiran aplikasi-aplikasi tersebut harus dibarengi dengan peningkatan kompetensi guru dalam bidang informasi teknologi, salah seperti kompetensi dalam pembuatan video pembelajaran. Hal tersebut membuat KKG MI Kota Salatiga yang diketuai Humaidi berinisiasi mengadakan pelatihan pembuatan video bagi guru MI.
Dalam sambutannya, Kakankemenag menyampaikan bahwa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, perlu adanya desain pembelajaran yang efektif dan efisien supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menurutnya, pembelajaran yang baik melibatkan penglihatan, pendengaran, dan hati. “Cara belajar siswa itu ada tiga macam, yaitu dengan visual/melihat, auditori/mendengar, dan kinestetik/melihat dan mendengar. Ada siswa yang lebih cepat menangkap pelajaran dengan informasi tertulis, warna, penampilan, dan stimulus visual lain. Ada siswa yang lebih suka mendengar penjelasan guru, mendengarkan musik. Dan ada juga siswa yang belajar dengan melibatkan gerakan.” jelas Taufiq. Ditambahkannya pembelajaran dengan melibatkan akal, penglihatan, pendengaran, dan hati akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Lebih lanjut, beliau mengapresiasi dan menghargai KKG MI atas terselenggaranya kegiatan yang inovatif seperti ini. Beliau berharap, ilmu yang didapat pada kegiatan ini dapat diaplikasikan untuk membuat video pembelajaran berbasis powerpoint. Kelebihan powerpoint adalah memudahkan pembuatan slide presentasi, dilengkapi banyak tools untuk membuat presentasi yang bagus untuk siswa MI.
Adapun narasumber pada kegiatan tersebut adalah Ruchani, Ketua PGRI cabsus Kemenag. Disampaikan Ruchani, setelah mengikuti kegiatan tersebut diharapkan guru dapat membuat video pembelajaran yang mudah, praktis dan aplikatif. (Humas/Fitri-Khusnul)