SIDOREJO – Rabu, 16 Maret 2016 hari yang bersejarah bagi Mbah Suliyem dan Bu Aminah. Dua warga Salatiga yang beralamat di dua kecamatan yang berbeda ini serasa mendapat durian runtuh. Rumah beliau berdua di rehab atas bantuan dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kementerian Agama Kota Salatiga.
Mbah Suliyem wanita tua berumur 78 tahun beralamat di Dukuh Promasan RT 02 RW II Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo adalah seorang janda yang hidup sendiri di rumah yang nyaris ambruk. Rumah berdinding gedeg, berlantai tanah itu ditempati sendirian selama puluhan tahun. Suaminya sudah meninggal beberapa tahun lalu tanpa meninggalkan seorang anak pun. Maka mbah Suliyem pun menanggung beban hidup sendiri.
Ibu Aminah, seorang janda berusia 62 tahun, tinggal bersama dua orang anak putri dan lima orang cucu, serta familinya. Bekerja sendiri menghidupi keluarga yang tinggal bersamanya. Beliau berjualan sayuran dan lauk pauk dengan menggunakan gerobak dorong, berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya. Atap rumahnya nyaris runtuh. Dinding dan lantai yang ditempati memang sudah layak ditempati, tapi semua berasal dari bantuan gotong royong warga dan pemerintah. Maka untuk rehab rumah Ibu Aminah ini di pilih berupa rehab atap dan sisanya untuk bantuan modal usaha.
Rumah dua orang wanita renta itulah yang dipilih tim Kelompok Kerja Penyuluh (POKJALUH) sebagai kepanjangan tangan dari Kementerian Agama Kota Salatiga untuk memilih rumah layak rehab. Setelah survey lapangan serta presentasi kepada penanggungjawab, yakni Ketua dan tim tasharuf dari UPZ (Unit Pengumpul Zakat) Kementerian Agama Kota Salatiga maka resmi terpilih dua rumah itu. Selanjutnya penerima mengumpulkan bermacam syarat administrasi, dan dibentuklah panitia rehab rumah yang terdiri dari warga lingkungan penerima manfaat dan penyuluh. Pembangunan rumah yang di rehab tersebut dikerjakan oleh panitia dengan menggandeng swadaya warga menggerakkan semangat gotong royong mereka, serta Pokjaluh Kemenag Salatiga.
Penyerahan uang rehab rumah sejumlah lima belas juta bagi masing-masing penerima diserahkan oleh Kepala Kantor kepada panitia, bertepatan dengan Hari Amal Bakti Kementerian Agama pada tanggal 2 Januari 2016 di IAIN Kota Salatiga. Pada HAB Kemenag ini pulalah diserahkan bantuan “kail” berupa modal usaha bagi beberapa warga yang butuh bantuan, agar mereka bisa “memancing ikan”.
Bantuan “kail” itu antara lain berupa bantuan gerobak bagi penjual lekker, bantuan kompresor bagi tukang tambal ban, bantuan gerobak bagi penjual mie ayam dan wedang ronde. Bantuan modal usaha bagi penjual warung kecil berupa makanan kecil yang hendak di jual, Warung Soto serta beberapa penerima barang yang lain. Dan bantuan yang paling besar adalah bantuan bedah rumah.
Dengan bantuan kail itulah, harapannya penerima manfaat lebih semangat mencari ikan. Mereka memiliki alat yang memadai untuk mencari tambahan penghasilan. Harapannya kelak, mereka yang selama ini menjadi mustahiq zakat (penerima zakat) kelak mereka semoga bisa menjadi Muzakki (pemberi zakat). Dengan bantuan berwujud barang produktif serta bantuan suport uang bedah rumah ini sekaligus bisa menunjukkan bahwa begitu besar manfaat dan peran zakat, infaq dan shodaqoh yang dikoordinir dengan baik.
Setelah bantuan itu diterimakan, penerima sudah mulai berusaha mengail ikan, rumah sudah berhasil di bangun, maka diadakanlah tasyakuran serta peresmian. Kepala Kantor Kemenag juga mengunjungi para penerima manfaat yang lain guna memastikan mereka betul-betul merasakan manfaat bantuan dari zakat infaq dan shodaqoh keluarga besar Kemenag Salatiga yang dikoordinir oleh Unit Pengelola Zakat (UPZ).
Peresmian rumah yang di bedah itu mendatangkan tamu undangan mulai dari muspika serta pejabat Kelurahan hingga tingkat RT dan RW. Dalam sambutannya, H Wuryadi, M.Pd.I menyampaikan bahwa bantuan dari UPZ ini sudah berlangsung dua tahun. Semoga tahun depan semakin banyak yang ber zakat, juga semakin banyak bantuan yang diterimakan langsung kepada warga. Tasharuf yang diterimakan sudah layaknya sifatnya “produktif” untuk usaha peningkatan kehidupan ekonomi, bukan bantuan yang bersifat “konsumtif” yang diterimakan langsung habis.
Sambutan positif juga disampaikan oleh Muspika. Bapak Camat Argomulyo dan Sidomukti mengapresiasi tinggi kegiatan ini, dan berharap agar bantuan bagi warga yang tidak mampu seperti ini bisa berlangsung secara periodik, sehingga tanggung jawab untuk meningkatkan taraf hidup warga miskin bisa tertangani berbagai pihak secara komprehensif. Termasuk dengan memanfaatkan uang zakat infaq dan shadaqoh yang manfaatnya ternyata sungguh luar biasa besar, seperti yang telah dikoordinir oleh UPZ Kemenag Kota Salatiga. (Murtadho, S.Ag.)